Penyebab dan Ciri-Ciri Anemia pada Ibu Hamil

Oleh : Liyana Ilmiyati, S.Gz., M.Gz
Hi readers, kesempatan kali ini akan dibahas mengenai anemia pada ibu hamil ya!
Anemia merupakan masalah gizi yang sering terjadi pada ibu hamil. di Indonesia, berdasarkan hasil riset kesehatan dasar tahun 2013, angka anemia pada ibu hamil di Indonesia mencapai 37,1%. Anemia dalam kehamilan ialah kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) dibawah 11 g/dl pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5 g/dl pada trimester 2.
 
Derajat anemia ibu hamil 
Berdasarkan kadar Hb yang dimiliki ibu hamil, derajat anemia dapat dibagi menjadi 4 kategori yaitu
• Normal > 11 g/dl
• Anemia ringan 10-10.9 g/dl
• Anemia sedang 7-9.9 g/dl, dan
• Anemia berat < 7 g/dl
Penegakkan diagnosis anemia ini dilakukan dengan cara pemeriksaan laboratorium kadar Hb dalam darah dengan menggunakan metode cyanmethemoglobin. 
Banyaknya permasalahan anemia menimbulkan sebuah pertanyaan baru :

Apakah kondisi anemia ini berbahaya pada ibu hamil? 

Pada dasarnya semua permasalahan kesehatan yang terjadi pada ibu hamil berisiko sebab akan berpengaruh terhadap kesehatan dan perkembangan janin selama masa kehamilan. Gangguan gizi ini memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang, seperti pada 1000 HPK.
Ibu yang anemia akan semakin berisiko terhadap preeklampsia, kelahiran dengan berat badan bayi lahir rendah (BBLR), kelahiran bayi prematur hingga kematian bayi.
Lalu, adakah ciri-ciri anemia pada ibu hamil ?

Ciri-Ciri Anemia pada Ibu Hamil

Secara garis besar, seseorang yang mengalami anemia memiliki karakteristik seperti berikut ini :
1. Kelelahan
2. Pusing
3. Sesak nafas
4. Denyut jantung cepat atau berdebar-debar
5. Nyeri dada
6. Tampak pucat (wajah, bibir, kuku, kelopak mata)
7. Sulit berkonsentrasi
8. Telinga berdenging
9. Sariawan
10. Mudah mengantuk
11. Kulit gatal-gatal
12. Tidak nafsu makan
Selanjutnya, dibawah ini terdapat beberapa jenis penyebab anemia yaitu :
1. Anemia defisiensi besi
Anemia defisiensi besi ini, merupakan jenis anemia yang banyak ditemukan di masyarakat terkhusus pada remaja putri dan WUS. Zat besi yang ditemukan dalam sel-sel darah merah (hemoglobin) digunakan untuk mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh dari paru-paru. Ketika terjadi kekurangan asupan zat besi maka Hb darah akan menurun dan terjadi anemia. Pada saat kehamilan kebutuhan Hb bertambah 2x lipat sebab digunakan untuk pembentukan sel darah merah ibu.
2. Anemia Megaloblastik 
Anemia jenis ini disebabkan karena defisiensi vitamin B9 (asam folat) dan juga dapat terjadi karena defisiensi vitamin B12 (kobalamin)
3. Anemia Hipoplastik
Terjadi karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah merah baru. Penyebabnya belum diketahui, kecuali yang disebabkan oleh infeksi berat (sepsis), keracunan, dan sinar rontgen atau sinar radiasi.
4. Anemia Hemolitik
Disebabkan penghancuran/ pemecahan sel darah merah lebih cepat dari pembuatannya. Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi pada organ-organ vital.
Nah, apabila readers yang juga merupakan ibu hamil mengalami tanda atau gejala anemia diatas, segeralah untuk memeriksakan diri ke dokter untuk memastikannya sehingga akan mendapatkan penanganan yang tepat ya.
Selanjutnya, akan dibahas mengenai sumber makanan yang baik untuk ibu hamil
Sumber bacaan :
Kemenkes RI. 2016. Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur WUS. Jakarta : Kemenkes RI

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top